Sugeng Rawuh


free counter

Jumat, 02 Oktober 2009

MIRAS..., Miris

Papilon:
Pi, ada berita: Korban tewas akibat menenggak minuman keras di Kota Tegal bertambah menjadi sembilan orang. Dari hasil penyelidikan polisi, minuman tersebut terbuat dari campuran bio etanol yang biasa digunakan untuk bahan bakar kompor, air, dan gula merah. Minuman keras tersebut merupakan hasil racikan Tomo. "Penyebab kematian masih didalami, apakah karena minum racikan Tomo saja, atau ada tambahan bahan lain dalam racikan itu," ujarnya.

Saya pikir Pi, tanpa tambahan bahan lain dalam racikan itupun, orang kalau nenggak jenis alkohol bahan bakar (metanol), seperti spiritus misalnya, ya sudah pasti is dead. Darah yang kerasukan metanol akan segera menjadi beku. Dan sebelum ajal si penderita akan benar2 kesakitan dan menderita.

Apakah itu terjadi lantaran keterbatasan pengetahuan alias kebodohan orang mereka ya, tidak tahu bedanya etanol dengan metanol.

Piye Jal.


Papi RH:
Kubaca juga di Bali ada berita tentang orang yang meninggal dunia karena minum miras buatan sendiri. Jumlah yang meninggal semula 16 orang, tetapi berita terakhir mengabarkan 23 orang tewas. Di antara mereka itu ada satu orang Inggris, satu orang Belanda, satu orang Amerika dan orang Barat lainnya (yang satu terjadi di Lombok).
Berita itu mengatakan bahwa untuk meningkatkan potensi miras orang mencampurkan methanol (spiritus). Konon kebakaran paru-paru mendadak terjadi dan tentu saja renggutan maut pun tiba.

Orang wisatawan itu ingin ikut ramai-ramai ndem-ndeman (partying) tetapi ikut celaka dengan eksperimen liar pribumi tsb.

Ma-b-uk ada bahayanya, yaitu ma-ut!


Papi Iss:
Ya betul tuh, kematian akibat bikin minuman keras sendiri yang dicampur spiritus yang murah meriah bikin maut. Apa boleh buat. Itu karena minuman keras lainnya mahal sih.
Kalau dibikin murah nanti banyak orang mabok. Kalau dibuat mahal banyak orang ma'bok gledag mati.

Lah piye ya?
Padahal bila minum tuak itu juga enak lho. dan juga bisa bikin mabok namun aman tidak bakalan ma'bok ded.

Yesus juga minum anggur yang bisa bikin mabok, jadi minum miras itu kagak apa apa, saban pagi romo romo juga minum anggur kok.

Aku kemarin kedatangan teman dari Perth, dia bawakan aku sebotol anggur merah.
Wah senengnya. Tapi kagak bisa buka sumbatnya. Waaaaaaah, harus beli alat ulir yang buat buka sumbat gabus yang seperti batu kerasnya.

Piye jal, dapat gratis tapi beli ulir pembuka sumbat mahal. Ngapain keluar uang untuk sebotol anggur gratis yang datang sepuluh tahun sekali?

Ya udah aku biarkan saja di almari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar