Sugeng Rawuh


free counter

Minggu, 11 Oktober 2009

TANGIS, NANGIS, HA HA HAAA

Papilon :
Bahasa Indonesia hanya mengenal kata tangis, menangis, tersedu. Tapi bahasa jawa punya banyak kata untuk menggambarkan hal nangis itu diantaranya:
Mbrambangi, Mimbik2, Nggriyeng, Gero2, Gedruk2, Sesenggukan, Mingsep2, Mbeker2, Ihik ihik dsb.

Wis Jan...

Papi Iss:
Lho kalau soal bahasa Jawa itu kaya dengan kata-kata yang sama artinya tetapi detil itu banyak. Misalnya to carry alias dibawa.
Mau dibawa di pundak, ya dipikul.
Kalau dibawa di atas kepala ya disunggi
kalau dibawa di ketiak, ya dikempit.
kalau dibawa dengan dua jari dicengkiwing.
kalau dibawa dengan diletakkan di atas punggung ya digendong.
kalau dibawa dengan cara sembrono diontang antingke.
Itu semua kalau diterjemahkan dalam bahasa Inggris coba isinya kan cuma to carry doang.
Suwe suwe keri tenan.

Papi RH:
Nggak benar dalam segala aspeknya, nggak sama sekali benar!
Kata-kata Jawa itu sudah tertambat dengan satu arti, jadi kata-kata itu menjadi pernyataan yang terarah ke satu perbuatan belaka. Kata-kata itu menjadi kata mati dengan satu arti, dengan kata lain kata itu menjadi terlalu kongkrit-obyektif.

Sedangkan dalam bahasa Inggris orang juga masih bisa menambah 'carry' (dan lift, tote, lug, pull, drag dll) dengan berbagai lukisan yang dapat menambah nuansa yang amat deskriptif. Dalam hal inilah bahasa Inggris bisa berhasil membuat lukisan yang lebih beraneka ragam dan kaya daripada menggunakan satu kata belaka.

Misalnya kalimat berikut:
She lugs the hefty luggage with so much labour in a highly ungainly gait that it doesn't really fit most befittingly to the image of a refined woman.

Papilon:
She lugs the hefty luggage with so much labour in a highly ungainly gait that it doesn't really fit most befittingly to the image of a refined woman.

Wong Jowo menerjemahkan kalimat panjang itu cukup dengan satu kata: "Mbuh!"

Papi RH:
Semua dan masing-masing bahasa sedunia memiliki kekuatan dan kelemahannya.
Inilah justru hal yang membuat kebudayaan manusia menjadi lebih kaya dan beraneka nuansa, suatu hal yang amat indah.

Bayangkan kalau dunia hanya berbicara satu bahasa, betapa miskinnya (lebih-lebih bhs itu jangan bhs Inggris!!!). Menangisnya orang Inggris cuma terbatas kepada: "weep", "cry", "sob", "be tearful", "shed tears", "howl", "wail", "sook dan grizzle" (utk bayi), "lament", "deplore".

Papilon:
Uniknya, kalau tertawa ngakak, semua bangsa sama saja bunyinya: "HA HA HAAAAAA...."

Gitu deh...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar