Waktuku kecil, cuma ada model sepeda berukuran besar (bukan jengki ataupun mini), biasa disebut pit kebo, pit gakuk atau pit gacel, jenisnya Ianang dan wedhok, berplantangan dan tanpa plantangan. Ada juga pit yang berpersneling dan kalau berjalan bunyi, cik cik cik....
Belajar nyepeda tidak gampang. Perlu melalui beberapa tahap. Tahap pertama belajar..., nuntun! Kalo inget itu geli. Mbayangken sosok bocah kecil kurus nuntun sepeda "kebesaran" putar puter di halaman.
Lancar nuntun, barulah ke tahap "nyengklak di plantangan". Sepeda dilajukan dengan berlari, lalu..., mak clingkrik..., pantat nangkring, dan sepedapun ngloyor sendiri tanpa digeos/digenjot.
Mahir menjaga keseimbangan, baru kemudian kaki mencoba meraih pedal. Tapi karena "kaki tak sampai", pedal dikayuh secara "deglek deglek" alias ketowal ketawil.
Ah...
Sugeng Rawuh
Jumat, 18 September 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar