Sugeng Rawuh


free counter

Rabu, 30 September 2009

KE KIRI JALAN TERUS?!

Papilon:
Piye to, wong mau belok kiri kok malah disuruh terus. Lah melanggar lampu lalin dong, dan kesasar laginya. Harusnya bagiku: silahkan belok kiri saat lampu merah. Lah kedawan maka disingkat singkat sampai salah. Apa enaknya 'boleh kekiri saat merah'?

Sebenarnya, apakah rambu lalu lintas jenis ini, “Belok kiri jalan terus”, diperlukan?. Kalau kita buka Peraturan lalu lintas yang berlaku, yaitu PP 43/1993 tentang Prasarana dan Lalulintas Jalan, pada Pasal 59 ayat 3 tertulis “(3) Pengemudi dapat langsung belok ke kiri pada setiap persimpangan jalan, kecuali ditentukan lain oleh rambu-rambu atau alat pemberi isyarat lalu lintas pengatur belok kiri.” Artinya, seharusnya di setiap persimpangan “lampu merah” yang tidak memiliki “rambu lalulintas tambahan” kita otomatis boleh langsung belok kiri, tanpa harus melihat apakah lampu berwarna merah atau hijau….

Kalau menurut kajian bahasa, makna Belok kiri jalan terus berarti mereka yang ingin belok ke kiri, harus jalan terus (tidak boleh belok). Kalimat ini tentu saja tidak tepat. Kalimat yang tepat seharusnya adalah BELOK KIRI LANGSUNG. Kalimat belok kiri langsung bermakna kalau kita tidak bemaksud akan belok kiri, janganlah kita berhenti di situ, di sisi jalan paling kiri itu. Kalau kita berhenti malah akan menyumbat dan menghambat arus kendaraan di belakang kita yang akan berbelok ke kiri….

Anehnya, meskipun tahu bahwa kalimat Belok Kiri Jalan Terus, itu tidak tepat, tapi tetap saja kalimat itu digunakan. Mangkanya kita tidak pernah sampai tujuan, lha wong mau belok kiri malah disuruh jalan terus. Lha kapan sampainya?

Mungkin itu sebabnya adil makmur sepertinya susah sekali dicapai… (Lho, apa hubungannya?)

Papi RH:
Sebelum orang boleh mengemudi atau naik motor di jalan umum Oz, sebagaimana juga di Ina, orang harus memahami dan mengerti secara praktis peraturan lalu lintas.

Misalnya, kalau di perempatan atau pertigaan orang "rebutan jalan lebih dulu", maka peraturan yang sekarang berlaku di negara bagian Victoria ialah yang belok ke kiri mendapat prioritas (right of way) dari pada yang akan belok kanan. Sebelum itu, saya kira 2002, Vitoria mengikuti belok kanan mendapat right of way, sedangkan di negara bagian lain yang belok kiri yang menang ambil jalan duluan.

Sekarang orang dari negara bagian manapun tidak lagi akan ragu-ragu. (Alasan Vitoria dulunya right of way ke kiri lebih memperlancar lalu lintas).

Di Oz bunyi "belok kiri jalan terus" ialah "proceed when safe", artinya boleh jalan terus kalau tidak mengganggu keamanan, lihat dulu ada nggak kendaraan dari kanan yang akan melaju kencang.

Di banyak jalan raya (semacam tol) di kota besar kendaraan yang masuk dari kiri jalan pokok juga mendapat right of way, tentu saja kendaraan itu sudah harus mendekati kecepatan 100 km sebelum mau masuk (merge).

Kakak saya almarhum yang pernah mengunjungi Oz bilang kepada saya kamu untung di sini kamu punya jalan raya yang baik, di Ina banyak mobil tetapi tidak ada jalan!

Papi Iss:
Di Indonesia itu semuanya tetap dianggap untung papi. Jadi tidak ada mobil tidak apa apa yang penting ada jalan. Maka coba saja lihat kalau orang naik sepeda motor, satu sepeda motor bisa ditunggangi 5 orang. Ayah, ibu, satu anak duduk ditangki bensin di depan ayah, satu anak ada di antara ayah dan ibu kecepit tapi bisa bobok dengan ayem. satu anak lagi ada dalam perut ibu. 5 nyawa satu motor biasa pak. Karena baru mau mudik, maka juga ada muatan lain, yaitu tas ransel maupun oleh oleh berupa plastic bergantungan baik di punggung ibu hamil maupun dicantel cantelkan di stang.

Bagaimana dengan helm? Apa di OZ juga ada peraturan harus pakai helm??????
Apa banyak orang naik sepeda motor???? Aku diberitahu bahwa di LA sekarang ini baru ngetrend orang naik sepeda motor melalui highway. Ada Ducati disamping Yamaha ataupun Harley Davidson. Memang sepeda motor di LA sepeda motor gede semua.
kagak ada yang cuma 100 cc doang.

Papi RH:
Helm atau "helmet" tentu saja harus dipakai, yang tidak memakai bisa melakukan dua kesalahan, dituduh tidak ingin menyelamatkan diri dalam kecelakaan dan merugikan perusahaan asuransi (ha ha ha). Tetapi setahu saya sepuluh tahun yl di NSW (Sydney dan daerah) tidak ada keharusan mengenakan helmet, karena melanggar hak azasi manusia, kata mereka.

[Sebaliknya di seluruh Oz sudah sejak lama semua pengendara sepeda onthel diharuskan memakai helmet sepeda]
.
Sepeda motor yang layak jalan di sini minimal harus 250 cc dan bisa melaju lebih dari 110 km per jam. Sering mobil saya disalip mereka dengan kecepatan 150 km/jam. Anda tahu Casey Stoner jawara motor dunia adalah ABG dari Oz. Biasa yang dipakai oleh bikie gang (orang gede-gede yang amat menakutkan, dan mereka ini biasanya terlibat dalam tindakan kriminal dan drugs, dan sering tembak-menembak dengan saingan - misalnya Hell's angels berperang melawan Gironemo dsb) berukuran lebih dari 1000 cc. Sepeda motor ukuran ukuran 80 - 125 secara sinis dinamakan sekuter.

Papi Iss:
Dulu aku kan kuliahed (niru inggris) di Gama di Yogyakarta. Nah pasti aku butuh kendaraan. Kebetulan memang ayahku itu gilaed sepeda kumbang. Jadi ayahku punyaed Ducati, punya BMW, Bomel (?) dan juga Honda.
Honda ini twin. Jadi 125cc x 2 mesin kiri dan kanan. Knalpotnya juga dua kiri kanan. sosoknya gede 250 cc. Wah udah besar tuh. Duduknya membungkuk dan kalau digas: breeem breeeem, serem. Suaranya dalam dan uenak didengar.

Aku dari Semarang ke Yogya naiked Honda twin ini cukup 2 jam, berangkated jam 10 sampai di Yogya jam 12.00. Ah praktikum masih satu jam: jam 13.00. Aku pikired mengapa aku tidak tiduran dulu. Ya udah tidured sungguhan dan praktikum bablased di alam mimpi. Wis to, payah ya.

Begitu banguned melihat jam wah telaaat, Aku bergegased ke kampus kedokteran di selatan Yogya, dan mengendap-endaped masuk ruang pratikum: ah cuma disuruhed lihat kristal oxalat dalam daun bayam. cikal bakal batu ginjal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar