Sugeng Rawuh


free counter

Selasa, 22 September 2009

PONSEL

Jumlah pelanggan ponsel di Indonesia dewasa ini mencapai lebih dari 100 juta, atau hampir separo jumlah penduduk, atau 3x lebih besar dari jumlah perokok. Dari anak SD, SMA, hingga MBA (baca: mbah2) sekarang punya ponsel.

Dengan komposisi 90% adalah pelanggan pra bayar, maka bisnis ini sangat gurih dan tentu saja profitnya montok. Setiap bulan lebih dari 6 triliun rupiah uang pelanggan ponsel disedot. 70 persennya berasal dari penjualan voucher Rp 10 - Rp 20 ribu yang umurnya cuma sekitar seminggu dan dikonsumsi oleh kelompok masyarakat marjinal. Ini artinya kalau ponsel itu ingin hidup terus, maka minimal Rp 40 ribu per bulan harus dikeluarkan. Padahal dalam satu rumah tangga bisa ada 2 atau tiga ponsel lebih.

Pertanyaannya adalah, apakah pengeluaran untuk ponsel itu "setimpal" bagi masyarakat marjinal? Jika tidak ada dampak bagi kesejahteraan, maka semua itu adalah..., pemborosan!

Piye jal?

Papilon.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar