Sugeng Rawuh


free counter

Selasa, 22 September 2009

BOCAH NAN KOCAK

Meski kini sudah ada cucu, tapi tetap saja saya ingat masa kecilnya kedua anak2. Si kecil Risma, waktu itu lho, hingga usia 2 tahun belum bisa ngomong. Semua orang, mbahnya, tante2 nya meributkan. Mereka bilang bocah itu bakalan bisu kek, idiot kek,..., tapi kita tenang2 saja. Mengapa? Karena kita berpendapat bahwa sebelum usia anak 3 tahun, keadaan si anak membisu bukanlah suatu yang patut dicemaskan....

Dan benar saja, kira2 seminggu setelah ulang tahunnya yang kedua, si kecil tiba2..., bicara. Sungguh2 bicara bukan sekedar menggeluarkan bunyi2, tapi sudah bicara membentuk kalimat lengkap! Bahkan tidak cedal.

Dia langsung mampu bicara misalnya demikian:
"Ma, aku arep maem saiki." dsb. Yang lebih menggemaskan, dia sudah pandai melucu. Misalnya di kereta api, ketika orang2 ngomong soal nyamuk, dia bisa2 nya nyeletuk: " Kalau di rumahku nyamuknya serem lho. Brengosan!" Kontan seisi gerbong tertawa. Atau ketika pak Sapi'i, tetangga sebelah rumah mengomentari giginya yang ompong: "Ntar giginya diganti gigi kambing ya Ris". Secara spontan si Risma kecil menjawab: " Hiya pak, nanti giginya diganti gigi sapi". Yang mendengar tertawa geli, sementara pak Sapi'i..., ngloyor pergi.

Ah, nak nak, dek emben iku suaramu neng endi?

Ya, rasanya peristiwa itu belum lama je, ee...,lha kok sekarang anak2 itu sudah gede, malah sudah..., beranak. Piye Ja?

Papilon.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar